KAITAN LETAK GEOGRAFIS TERHADAP TERBENTUKNYA BUDAYA

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan di wariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari unsur yang rumit, termasuk system agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Sosial Budaya adalah sebagai totalitas nilai, tata social, dan tata laku manusia Indonesia harus mampu mewujudkan pandangan hidup dan falsafah Negara pancasila ke dalam segi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perubahan Sosial Budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan dari tradisional menjadi modern.

Factor geografis terhadap keragaman budaya Indonesia :

·        Letak Geografis
Letak atau lokasi suatu tempat sangat berpengaruh pada kebiasaan hidup suatu masyarakat. Masyarakat yang tinggal di pegunungan seperti Bromo misalnya, mereka akan cenderung bermata pencaharian sebagai petani. Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal di daerah pantai seperti Pangandaran biasanya berprofesi sebagai nelayan.

·        Posisi Strategis
Posisi Indonesia yang dilalui oleh Selat Malaka dan menjadi jalur perdagangan internasional sejak zaman dahulu, juga memengaruhi kebudayaan masyarakat Indonesia. Dengan datangnya bangsa asing dan bertemu dengan penduduk lokal, memungkinkan adanya penggabungan kebudayaan.

·        Kondisi Ekologis
Ekologi dalam hal ini menitikberatkan pada hubungan antara manusia dan lingkungan, dalam kaitannya dengan keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Faktor ekologis memiliki pengaruh penting. Misalnya suku Baduy yang membangun rumah secara berhadapan dan hanya menghadap ke arah Utara dan Selatan saja. Hal ini dilakukan dengan maksud supaya sinar matahari dapat menyinari seluruh ruangan melalui jendela samping rumah.

Kebudayaan Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat. Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.
Iklim di Jawa Barat adalah tropis, dengan suhu 9 °C di Puncak Gunung Pangrango dan 34 °C di Pantai Utara, curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun, namun di beberapa daerah pegunungan antara 3.000 sampai 5.000 mm per tahun. Ciri utama daratan Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatra hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0 . 10 m dpl, dan wilayah aliran sungai.
1.      Rumah Adat
Adat Istiadat Suku Sunda
Pada umumnya rumah tradisional suku Sunda ini adalah hanya sebuah rumah panggung, rumah adat sunda ini pun sama seperti rumah-rumah adat suku-suku lainnya yang ada pada Negara Indonesia.
Rumah adat sunda yang berbentuk panggung ini mempunyai tujuan untuk menghindari sumber masalah-masalah dari lingkungan sekitar yang bisa mengancam penghuni rumah tersebut. Ketika dilihat berdasarkan pada bentuk atap rumahnya, maka rumah tradisional sunda tersebut terbagi dari beberapa ciri yang berbeda dengan rumah-rumah tradisional lainnya.
  2. Kesenian Tari Khas Sunda
Adat Istiadat Suku Sunda
Tanah Suku Sunda sangat dikenal memiliki beberapa aneka ragam budaya yang sangat unik dan menarik, contohnya seperti Tari Jaiopng, Tari jaipongan ini merupakan salah satu seni budaya yang sangat terkenal dari tanah suku sunda ini.
Tari jaipong ini sebenernya ialah tarian suku sunda yang telah moderen, karena merupakan pengembangan dari tari tradisional khas suku sunda, yaitu Ketuk Tilu. Seni tari jaipongan ini di iringi dengan musik yang memiliki khas, yaitu Degung. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat-alat musik seperti alat musik Kendang, Go’ong, Kecapi, Saron, dan alat musik lainnya.
3.                     3. Alat Musik
Adat Istiadat Suku Sunda
           Suku Sunda adalah salah satu suku yang ada di Negara Indonesia yang mempunya kreatifitas.   Penduduk sunda selalu mempunyai daya kreasi yang sangat tinggi, salah satunya dalam berkesenian.  Hal tersebut ditunjukkan dari banyaknya beberapa seni-seni yang mulai bermunculan di daerah Jawa Barat. Kota Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, merupakan salah satu pusat dari kesenian khas Sunda. Di Kota Bandung terdapat banyak sekali alat-alat musik tradisional yang masih kerap dimainkan di beberapa tempat di Kota Bandung. Seiring kemajuan pada zaman, alat musik ini tidak pernah lekang, bahkan alat musik tradisional ini masih kerap dimainkan dalam berbagai macam pertunjukan yang kerap di adakan pada Kota Bandung ini. Contoh
  • Calung, adalah alat musik tradisional khas suku sunda yang merupakan bentuk tiruan dari alat musik tradisional yang bernama angklung.Tetapi calung ini berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyang alat musiknya, cara memainkan calung adalah dengan cara memukul wilahan-bilah dari ruas-ruas (tabung bambu) yang menurut tangga nada.Jenis-jenis bahan bahan untuk membuat alat musik calung ini, kebanyakan dari bambu hitam (awi wulung), tetapi selain itu ada juga yang dibuat dari bahan bambu yang berwarna putih.
  • Kecapi Suling, ialah merupakan salah satu jenis kesenian Suku Sunda yang  menyesuaikan suara alunan Suling dengan suara alunan Kacapi (kecapi), Kecapi Suling ini memiliki irama yang sangat merdu sekali, yang mana biasanya suara kecapi ini di iringi oleh tembang sunda yang memerlukan cengkok/ alunan-alunan tinggi khas suku Sunda.Didaerah Cianjur, kecapi suling ini berkembang dengan cepat hingga menyebar kepenjuru Kota Parahiangan, Jawa Barat, selain didaerah Jawa Barat, alat musik tradisional ini juga menyebar keseluruh dunia.
  • Angklung, adalah alat musik kesenian yang dibuat dari bahan bambu khusus, yang mana bahan-bahan bambu khusus ini ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna kurang lebih sekitar pada tahun 1938. Yang mana pada zaman itu awal pengguaan angklung  hanya sebatas kepentingan kesenian local maupun kesenian tradisional.

4.           4.   Sistem Kepercayaan Suku Sunda
Adat istiadat suku sunda
    Mayoritas orang sunda ini beragama Islam. Tetapi ada sebagian kecil yang tidak beragama muslim, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal pada pedalaman hutan didaerah Banten, ada juga yang beragama katolik, kristen, budha, hindu. 
   Dibagian selatan daerah sunda, praktek-praktek sinkretisme dan mistik itu masih dilakukan. Pada dasarnya, seluruh kehidupan orang sunda ini ditujukan untuk memelestarikan keseimbangan alam semesta. Keseimbangan magis dipertahankan dengan cara mengadakan upacara-upacara adat, sedangkan dengan keseimbangan sosial dipertahankan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan saling mengasihi (gotong royong).

Referensi :


Komentar

Postingan Populer